MA Al Hidayah Purwojati: MA Al Hidayah Purwojati say hii...

Selasa, 30 September 2014

MA Al Hidayah Purwojati say hii...

Selamat datang di blog MA Al Hidayah Purwojati. Ini adalah sebuah lembaga pendidikan Islam setingkat SMA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Profil Kepala Madrasah

Imam Mustofa, S.Sos., beliau menduduki jabatan sebagai Kepala Madrasah di MA Al Hidayah Purwojati dari awal penerimaan peserta didik baru, tepatnya tanggal 16 Juli 2012 dengan dasar Surat Keputusan dari Ketua Yayasan Al Hidayah Purwojati nomor : 007/YPI.Al Hidayah/SK/VII/2012 dan berbekal pengalaman mengajar selama tujuh tahun.

Pak Imam, seperti banyak rekan menyapanya, lahir pada 14 Pebruari 1971 di Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang Banyumas yang hingga kini jadi tempat tinggalnya. Selepas lulus SMAN 1 Purwokerto pada tahun 1992 beliau menuntut ilmu di Universitas Sebelas Maret Surakarta Jurusan Ilmu Komunikasi dan lulus pada tahun 1998.

Beliau sangat concern dengan tugasnya dan berupaya memajukan mutu akademik dan non akademik MA Al Hidayah Purwojati. Beliau mengaku tidak bisa berbuat apapun tanpa dukungan semua guru, karyawan, orang tua siswa serta siswa untuk bersama melaksanakan program-program secara optimal. Dengan dukungan semua pihak, akan mudah menggerakkan, memberdayakan dan mengembangkan sumber daya pendidikan yang ada di MA Al Hidayah Purwojati untuk mencapai tujuannya secara optimal. Menurut beliau secara sederhana yang dibutuhkan siswa di madrasah agar bakat, minat, kreatifitas dan kemampuannya tumbuh dan berkembang ada tiga hal, yakni:

Suasana belajar yang aman dan nyaman
Madrasah merupakan rumah kedua bagi siswa
Komunitas teman sebaya

Suasana belajar yang aman dan nyaman merupakan bagian dari strategi proses pembelajaran sekaligus merupakan proses strategi internalisasi nilai-nilai, pengetahuan dan ketrampilan sangat terkait dengan model pembelajaran. Proses pendidikan menggunakan model pembelajaran “5P” sebagai berikut:

Pembelajaran
Peneladanan
Pembiasaan
Pembudayaan
Perubahan

model pembelajaran “5P” proses belajar berjalan dua arah dengan guru sebagai fasilitator belajar. Dalam model seperti ini, materi pelajaran akan terserap dan nilai-nilai akan terinternalisasi. Sehingga bakat, minat, kreatifitas dan kemampuan siswa akan tumbuh dan berkembang secara optimal.

Sekolah merupakan rumah kedua bagi siswa, upaya madrasah dan guru memprioritaskan kepentingan siswa.

Komunitas Teman Sebaya, madrasah adalah miniatur kehidupan dalam masyarakat. Siswa disiapkan di madrasah untuk mamasuki kehidupan bermasyarakat. Lingkungan belajar yang heterogen dari sisi sosio-ekonomi, akan menjadi lahan persemian yang sehat bagi tumbuhnya kesadaran untuk hidup bermasyarakat

Sebagai guru, Pak Budi sangat menikmati pekerjaannya. Beliau merasa bahagia ketika bersama-sama guru selalu berusaha meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi Kepribadian, Sosial, Pedagogik dan Profesionalnya.

welcomescreen

Selasa, 30 September 2014

MA Al Hidayah Purwojati say hii...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar